Gejala asma selama kehamilan sama dengan asma pada waktu lain. Namun, setiap wanita dengan asma merespons secara berbeda terhadap kehamilan. Anda mungkin memiliki gejala yang lebih ringan atau gejala yang lebih berat, atau gejala Anda mungkin sama seperti ketika Anda tidak hamil.
Secara umum, pemicu asma sama selama kehamilan seperti pada waktu lain. Seperti situasi dengan gejala asma, selama kepekaan kehamilan terhadap pemicu dapat meningkat, menurun, atau tetap sama. Perbedaan-perbedaan ini dikaitkan dengan perubahan hormon selama kehamilan. Pemicu umum serangan asma termasuk yang berikut:
Infeksi pernapasan seperti pilek, flu, bronkitis, dan sinusitis: Baik infeksi bakteri maupun virus dapat memicu serangan asma.
Asap rokok (tangan pertama atau bekas)
Gastroesophageal reflux disease (GERD), atau regurgitasi isi lambung naik esophagus atau "pipa makanan"
Asap dari api memasak atau kayu
Gangguan emosional
Alergi makanan
Rinitis alergi (alergi serbuk bunga atau alergi musiman)
Perubahan cuaca, terutama dingin, udara kering
Olahraga
Bau kuat, semprotan, parfum
Reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu
Reaksi alergi terhadap kosmetik, sabun, sampo
Reaksi alergi terhadap iritasi, seperti tungau debu / debu, jamur, bulu, bulu hewan peliharaan, dll.
Serangan Asma yang parah
Jika Anda menderita asma dan sedang hamil, Anda harus ekstra waspada terhadap gejala-gejala Anda. Perlu diingat bahwa gejala Anda mungkin lebih buruk dari biasanya. Anda mungkin memiliki serangan yang lebih parah daripada yang biasa Anda lakukan. Jangan pergi bagaimana asma Anda di masa lalu, pergi dengan gejala Anda sekarang.
Jika Anda mengalami sesak dada atau kesulitan menarik napas, pergilah ke bagian gawat darurat rumah sakit terdekat. Di sana Anda bisa diberi oksigen dan obat "penyelamatan" yang aman bagi Anda dan bayi Anda. Jangan berencana untuk bepergian ke daerah terpencil dengan akses yang sulit ke fasilitas perawatan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar